Dua tahun setelah diadakannya Aksi 212, pada 2 Desember 2016, Indonesia masih mencoba memahami proses, alsan, dan dampak terjadinya aksi tersebut. Tulisan ini secara khusus berupaya untuk menelaah dampak elektoral Aksi 212 terhadap Pemilihan Presiden tahun 2019. Dengan menganalisis hasil survei CSIS tahun 2017, ditemukan bahwa preferensi politik pendukung dan peserta massa Aksi 212 tidaklah homogen. Preferensi ini tersebar ke sejumlah partai politik dan calon presiden. Dari sini, dapat ditarik kesimpulan bahwa secara elektoral, politik identitas Aksi 212 tidak mempunyai efek yang signifikan dalam Pemilu Presiden mendatang.