Pemilihan Umum 2024 diperkirakan akan menandai sejumlah perubahan penting dalam lanskap politik Indonesia ke depan. Dari sisi politik, petahana Presiden Joko Widodo yang sudah menjabat selama dua periode tidak bisa lagi mencalonkan diri sehingga membuat level kompetisi antar-calon presiden akan ketat. Kompetisi antar-partai diprediksi masih dinamis, meskipun sudah terbentuk stabilitas suara partai pada tingkat pemilih.
Pemilu nanti akan strategis karena pemerintahan baru yang terpilih akan mempersiapkan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) periode 2025-2045 atau untuk 20 tahun ke depan. Pemilu 2024 akan menjadi pemilu ke-6 setelah reformasi dan harusnya kian menunjukkan kematangan kita dalam berdemokrasi. Selain itu perlu juga terus kita memantau agar penyelenggaraan pemilu dapat dilaksanakan secara demokratis, transparan, dan adil.
Pada tingkat populasi menjelang pemilu nanti terjadi perubahan demografi yang ditandai dengan membesarnya jumlah pemilih muda (generasi z dan milenial) yang berusia 17-39 tahun. CSIS memproyeksikan jumlah pemilih muda dalam pemilu nanti akan mendekati 60 persen dari total pemilih. Bila dikonversi jumlah pemilih muda bisa mendekati 114 juta orang.
Perubahan lanskap politik ke depan akan didorong oleh tipikal pemilih muda yang dinamis, adaptif dan responsif, terutama pergeseran minat mereka pada isu-isu politik dan karakteristik kepemimpinan nasional. Pada agregat nasional, survei CSIS menemukan meningkatnya ketertarikan pemilih muda terhadap karakter calon pemimpin yang jujur dan anti-korupsi.
Faktor penetrasi internet dan meningkatnya penggunaan media sosial juga diperkirakan akan mengubah arah dan preferensi politik pemilih muda. Media sosial pada level tertentu diprediksi akan mempengaruhi perubahan perilaku anak muda dalam memilih capres dan partai politik.
Pada level calon presiden, saat tulisan ini dibuat masih belum ada kepastian siapa yang akan mendapatkan tiket pencalonan. Level kompetisi antar-calon populer masih kompetitif dan dinamis. Situasi politik yang kompetitif membuat untuk saat ini masih sulit diprediksi siapa yang akan memenangi pemilu 2024. Namun kami melihat anak muda diperkirakan akan menjadi segmen pemilih penting yang akan mempengaruhi hasil pemilu nantinya.
Tulisan ini membahas bagaimana pola dan kecenderungan preferensi pemilih muda pada sejumlah isu penting, diantaranya, kepemimpinan nasional, demokrasi, partisipasi politik dan pertumbuhan media sosial. Isu-isu kunci yang diangkat dalam tulisan diangkat dari survei opini publik CSIS pada populasi yang berusia 17-39 tahun.