Laporan ini menganalisis peta keterwakilan kelompok yang belum terwakili secara politik (under-represented) dari tahun ke tahun, terutama anggota DPR perempuan dan anggota legislatif muda, yang berusia di bawah 40 tahun. Dalam laporan ini kami melihat cukup beratnya kompetisi politik bagi para penantang atau caleg (calon legislatif) berusia muda untuk bertarung mendapatkan kursi dalam sistem proporsional terbuka, apalagi dengan tren meningkatnya jumlah anggota DPR dari inkumben dan anggota DPR yang memiliki hubungan keluarga atau kekerabatan dengan dinasti politik. Laporan ini dibagi dalam tujuh bagian utama: Gambaran Umum Pemilihan Umum Legislatif 2024; Perolehan Suara Partai dari Pemilu ke Pemilu; Perolehan Kursi Partai Politik dalam Pemilu 2019 dan 2024; Peta Parlemen Muda; Peta Perlemen Perempuan; Peta Dinasti Politik; dan Status Inkumbensi Anggota Parlemen.
Laporan ini adalah inisiatif untuk mengembangkan studi parlemen di Indonesia yang belum banyak disentuh para sarjana dan peneliti politik. Kami melihat parlemen mempunyai peran yang penting dalam mendorong diskursus kebijakan publik dan menawarkan alternatif kebijakan yang relevan bagi kebutuhan warga. Laporan ini adalah proses analisis dan pengumpulan data yang dilakukan sejak Januari – April 2024. Sejumlah orang berperan dalam riset dan pengumpulan data, terutama Research Asisstant Departemen Politik dan Perubahan Sosial Florentina Dwiastuti dan Research Interns Departemen Politik dan Perubahan Sosial, seperti: Winda Safitri dari UPN Veteran Jakarta, Syifa Nabila Syaharani Jauhari dari Universitas Indonesia, Reyhan Ghafrullah Fachsapoetra dari Waseda University, dan Rizvi Nahar Ilhammullah dari Universitas Gadjah Mada